5 Jun 2008

story in the middle night

Udara b’kabut mbwt matanya t’pejam, menahan dinginnya derajat.
Pucat dan kering melawan udara yg m’nyapa di setiap paginya.
Hatinya t’tunduk beku dan tak mcair walopun mentari t’senyum ramah.
Tak pernah m’lihat dan hanya m’dengar dgn sgala k’terbatasan.
K’bekuan hatinya mampu mbaca kondisi shg t’senyum dgn apa yg dia mengerti.
Dan orang lain tak mengerti….(complicated…)
K’tika insan mbenci dan m’musuhinya, bahkan b’bwt baik kepadanya.
Dia b’kata,”m’benci dan m’musuhi adalah alasan tiap individu, begitu jg dgn k’baikan mereka”.
Crita mngalir tp tak sete2spun air mata itu keluar
“tak ada gunanya m’nangis dan mnunjukkan kesedihan dihadapan manusia..”, spenggal jeritan hatinya.
K’gelisahan dan k’tulusannya tumpah dalam setiap simpuh dan kitab kecil yg ada di dekapannya.
Sgala k’terbatasan yg ada mampu mbwtnya tak tbatas untuk mlihat dan m’rasakan apa yg ada dalam setiap langkahnya.
P’galan kosa katanya, “sometimes we never knows ‘bout everything back of me or in front of me, but when u believe, ur deep heart will show what u made confused in all night, the right answer not from ur mind but deep heart, so don’t u ever stand of confuse in ur life…..”
the last word..."k'ju2ran itu mahal, krn tak mudah untuk dilakukan..,tp bljr ju2r itu lbh baik drpd tdk sama sekali.."

Tidak ada komentar: