12 Feb 2008

"pukul 6"

Jalan setapak sunyi tanpa penghuni di sekitar
Hanya ilalang dan pohon pinus tinggi bersahabat
Sesekali terdengar kicauan burung dibalik derajat terendah
Gemericik air sungai serta hembusan angin hutan
M’bwt pagi terasa indah dan tenang

Enam kaki itu melangkah menyusuri heningnya alam
Gerimis,m’bwt mata mereka menatap langit
Ya Alloh...jangan Kau turunkan airMu sekarang....
Tangan dan bibir sudah mulai kaku
Dingin sekali pagi itu….

Suara air sungai semakin m’dekat
Jejak kaki semakin cepat terpacu
Hingga akhirnya terlihat gubuk sederhana di atas bukit itu
Penopang jembatan yg sudah lapuk
M’bwt takut dan tak yakin untuk menyebrang
Finally,we did it!!!, thought ain’t so sure..
(thanks ya na..)

Gubuk reot memayungi dari derasnya guyuran hujan
Kabut tebal mulai menyapa..
T’diam merasakan betapa indahnya kuasaNya
(walopun nafas t’engah m’hindari kejaran dogy)
(lets jump Na!!!! and BRUGGH!!!,good action…)
(kaya’nya tu dogy puas bgt ngliat qt jatuh dan k’bingungan…)
We’ll continue our adventure next time…
===============(Nana,Tika,Niaz)—Dago Pakar====================

Itulah Bandung...yg sllu m’bwtQ ”malaz” untuk m’ninggalkannya.
Bentangan alam dan udaranya
Terbuka lebar m’nyambutQ....
”m’buang” penat yang mulai m’nyapa..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

hehehe.....
nyas... nana msh ktawa trus kalo inget itu....
ga byk moment bs ktawa lepasss kya gt...
lets again sist ^-^

never twilight spirit!

btw, bakat penyair or filsuf nih ternyata